Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pertemuan Imam Ali Khamenei dengan Pengelola Urusan Haji Republik Islam Iran

Eksploitasi Rezim Zionis Atas Normalisasi

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam dalam pertemuannya dengan para pengelola urusan haji Iran:

Rezim Zionis mengeksploitasi negara-negara yang menormalkan hubungan dengannya!

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam pada pagi ini, Rabu 8 Juni 2022, dalam pertemuan dengan para pengelola urusan haji Iran tahun ini menilai bahwa haji adalah pilar kehidupan manusia yang memuat pesan dan pelajaran penting untuk berbagai aspek kehidupan individual dan sosial manusia. Beliau menekankan perlunya memastikan keamanan seluruh jamaah haji, khususnya jamaah haji Iran, sebagai tuntutan serius Republik Islam Iran dari negara penyelenggara haji.

Beliau menyebut bahwa haji apabila dipandang dari sudut, dimensi, dan ruang lingkupnya, maka ia merupakan amalan Ilahiyah khusus yang berbeda dengan amalan-amalan ibadah lainnya. Terkait dengan hal ini, beliau menambahkan, “Alquran mengungkap hikmah ibadah haji hanya dalam satu kalimat pendek ‘qiyam-an li al-annas’ yang berarti ‘pilar hidup manusia’. Haji berisi beragam ajaran dan latihan-latihan yang mengajarkan manusia dari satu generasi ke generasi lainnya supaya mereka dapat memilah elemen dan pilar hidup manakah yang terbaik bagi mereka.”

Imam Khamenei menyebut "hidup berdampingan", "hidup sederhana", dan "menjauhi dosa” adalah di antara pelajaran penting haji. Terkait hal ini, beliau lantas memberikan pesan dengan berkata, “Semua jamaah haji beserta para petugas penyelenggara haji harus tahu -supaya bisa menghargai- berkah yang teramat besar ini! Menghargainya tentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah Swt yang kemudian melakukan sesuatu dengan penuh semangat, rasa yakin dan dibarengi dengan rasa ikhlas!.”

Beliau menekankan kepada para jama’ah haji untuk lebih mempersiapkan sisi batin mereka khususnya untuk melangkahkan kakinya dalam perjalanan spiritual yang sangat penting ini. Beliau juga menekankan supaya jama’ah haji sebisa mungkin menghindarkan diri dari hal-hal -yang bagi mereka adalah sesuatu- yang kurang pantas seperti berbelanja dan berjalan-jalan di pasar. Terkait hal ini, beliau berkata, “Souvenir ibadah haji yang sebenarnya adalah membaca al-Qur'an, shalat dan tawaf di Masjidil Haram! Tidak seharusnya seseorang menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga ini demi hal-hal yang tidak ada gunanya!”

Merujuk pada ibadah haji sebagai manifestasi persatuan umat Islam, Imam Khamenei mengatakan, "Sudah seharusnya setiap orang melakukan sesuatu yang tidak mengganggu pada masalah persatuan umat Islam. Hal itu karena menciptakan perbedaan -terutama perbedaan antara Syiah dan Sunni-, adalah salah satu taktik dan trik Inggris!"

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam menganggap bahwa “berlaku baik dengan para jamaah yang datang dari berbagai negara yang berbeda-beda, menggunakan Alquran dengan qari’ (pembaca) terbaik” adalah sebuah langkah awal yang dapat meningkatkan persatuan. Menyinggung bahwa Zionis adalah bencana langsung dan kritik terhadap dunia Islam, Imam Khamenei menekankan, “Mengungkap konspirasi dan rencana Zionis adalah tugas yang sangat penting dalam haji. Untuk itu, bagi seluruh negara-negara Arab dan non-Arab yang menjalin kerja sama dengan Zionis -yang tentu bertentangan dengan keinginan bangsa-bangsa yang hanya demi mematuhi keingingan Amerika-, ketahuilah bahwa kerja sama dan keingingan-keinginan ini (menjalin hubungan demi kepentingan bersama) tidaklah ada manfaatnya kecuali eksploitasi mereka oleh rezim Zionis!”

Tak luput, Imam Khamenei juga mengisyaratkan akan beratnya tanggung jawab yang dipikul oleh pemerintah Arab Saudi demi menjaga kepentingan dan kemaslahatan bagi dunia Islam dengan mengatakan, “Memastikan keamanan semua jama’ah haji -khususnya para jama’ah haji Iran-, mencegah terulangnya tragedi masa lalu, dan mempertimbangkan kembali kenaikan biaya-biaya (terkait ibadah haji) adalah tuntutan serius dari Republik Islam!.”

Pada akhirnya, beliau meminta pada para pengelola urusan haji untuk memasukkan masalah pengurangan jumlah hari haji ke dalam agenda mereka dan mencari solusi untuk itu.

Di awal pertemuan, Hujjatul Islam wal-Muslimin Nawab sebagai wakil Wali-yu Faqih di bidang haji dan ziarah, demikian juga Bapak Hussaini selaku Ketua Organisasi Haji dan Ziarah, telah menyampaikan laporan persiapan dan rencana dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini.[HRS]

 

700 /