Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pemimpin Revolusi Islam dalam pertemuan dengan Presiden dan Anggota Kabinet:

Keberhasilan Terpenting Pemerintah, Mengembalikan Harapan dan Kepercayaan Rakyat

Pemimpin Revolusi Islam dalam pertemuan dengan Presiden dan Anggota Kabinet:

Keberhasilan Terpenting Pemerintah adalah Mengembalikan Harapan dan Kepercayaan Rakyat

Pagi ini (Selasa, 30/8/2022) dalam pertemuannya dengan Presiden dan jajaran kabinet pemerintahan, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran menilai bahwa tinjauan dan laporan kinerja pemerintah; dan menghidupkan kembali peristiwa-peristiwa penting Revolusi dan yang mengiringinya selama 43 tahun terakhir, merupakan dua pendekatan dasar pada peringatan hari Pekan Pemerintah. Sembari menjelaskan pencapaian pemerintah selama satu tahun ini, saat menyampaikan nasehat penting tentang prioritas ekonomi, beliau mengatakan, “Rakyat hadir pada seluruh peristiwa-peristiwa “ksatria utama sejarah revolusi” dan fakta ini merupakan pelajaran dan ibrah bagi semua pejabat tentang bagaimana mereka harus memperlakukan bangsa ini.”

Pemimpin Revolusi Islam menyebut Syahid Rajai dan Bahonar sebagai dua pemimpin Revolusi Islam, beliau juga mengatakan bahwa kesyahidan merupakan anugerah agung dari Allah Swt untuk kedua orang yang mulia ini, setelah itu beliau menambahkan, “Mengabaikan dan melupakan peristiwa-peristiwa besar seperti ini sangatlah buruk dan harus kita hindari.”

Pemimpin Revolusi Islam mengatakan, “Kebangkitan umum bangsa Iran selama masa revolusi, kesombongan musuh saat berhadapan dengan kebesaran revolusi, permusuhan tiada henti dari para arogan global, ketidakberdayaan negara dan ibu kota dalam menghadapi serangan udara Saddam, amukan teroris di seluruh penjuru negeri, ketidakamanan pada tahun-tahun pertama revolusi, kinerja kabinet-kabinet pemerintahan dan DPR pasca revolusi, kehadiran masyarakat sebagai titik penentu dalam Pertahanan Suci dan front-front anti musuh lainnya, partisipasi masyarakat tanpa pamrih dalam berbagai demo, pawai dan acara, merupakan sebagian dari isu-isu yang harus selalu diingat oleh masyarakat.

Pada kesempatan ini, beliau mengingatkan kehadiran masyarakat yang luar biasa dalam pemakaman Syahid Jenderal Haji Qassem Sulaemani, dan menambahkan, “Masalah-masalah serupa seperti kehadiran masyarakat yang meluas dan penuh makna pada pemakaman Ayatullah Naseri di Isfahan dan partisipasi umum masyarakat pada peringatan hari Ghadir Khum menunjukkan orientasi umum bangsa dan cara yang tepat, dimana hal ini harus dilanjutkan.”

Pemimpin Revolusi Islam menganggap meninjau dan menangani kegiatan pemerintah menjadi kinerja kedua Pekan Pemerintah, dan sembari mengisyaratkan pada beberapa keberhasilan pemerintah, beliau menyampaikan nasehat-nasehat yang ditujukan kepada Presiden dan para anggota parlemen pemerintah.

Imam Ali Khamenei menyampaikan bahwa menghidupkan kembali harapan dan kepercayaan rakyat merupakan keberhasilan terpenting pemerintah, beliau mengatakan, “Rakyat akan melihat bahwa pemerintah berada di tengah lapangan dan sibuk bekerja dan berusaha memecahkan masalah dan memberikan layanan kepada mereka, dan fakta ini akan sangat meningkatkan harapan dan kepercayaan publik, tentu saja upaya ini telah berhasil di sebagian sektor, dan pada sebagian sektor lainnya belum memberikan hasil yang maksimal.

Beliau juga menyebut bahwa Kunjungan Kerja Pemerintah ke Provinsi-provinsi sebagai isu yang sangat bagus dan penting, lalu beliau menambahkan, “Pada satu tahun pertama, pemerintah telah mengadakan 31 kunjungan kerja ke seluruh penjuru negeri termasuk ke daerah yang tertinggal dan terpencil. Pemantauan langsung terhadap kinerja dan empati yang mendalam terhadap rakyat, telah menjadi keberhasilan lain dari pemerintah ini.”

Kecepatan dalam bertindak dan kehadiran di lokasi-lokasi bencana alam yang tidak diprediksikan sebelumnya, menjadi tanda simpati pemerintah terhadap rakyat. Menghapus kompetisi negatif dan kontroversial dalam hubungan antar lembaga negara yang menyebabkan kebingungan di kalangan rakyat, menekankan penjagaan serius pada tiga lembaga negara (eksekutif, yudikatif dan legislative) sebagai kelanjutan upaya memberikan ketenangan, dan sektor kepemudaan; merupakan keberhasilan-keberhasilan lain yang ditunjukkan oleh pemerintah yang dimaksud oleh Pemimpin Revolusi.

Beliau mengatakan, “Tentu saja kadangkala para pemimpin dan pejabat muda membuat kesalahan dalam beberapa permasalahan, akan tetapi secara umum, kehadiran dan tumbuhnya semangat para kawula muda di pemerintahan dan parlemen untuk mencetak para pengelola yang kuat, memerlukan kesabaran yang ekstra dalam menghadapi kesalahan-kesalahan ini untuk kemudian menghilangkannya secara bertahap.”

Imam Ali Khamenei menyebut bahwa mengeluarkan masyarakat dari menunggu keputusan dan tindakan orang lain, menghindari pengkondisian negara dan memberi arti penting pada kapasitas internal sebagai keberhasilan lain yang dicapai oleh pemerintah.

Beliau menganggap kabinet pemerintah ke-13 sebagai pemerintah yang bertanggungjawab, beliau juga menambahkan, “Dalam satu tahun terakhir ini tidak pernah terdengar bahwa pemerintah mencari-cari alasan dan mengatakan kami tidak memiliki wewenang atau mereka tidak mengizinkan.”

Menurut Imam Ali Khamenei, pendekatan yang baik di sektor politik luar negeri dan budaya, mengedepankan slogan-slogan revolusi seperti menegakkan keadilan, mendukung kaum tertindas, menghindarkan aristokrasi dan kesombongan, juga telah menjadi poin-poin penting lain yang dimiliki oleh pemerintahan ini.

Imam Ali Khamenei menekankan bahwa pemerintah harus mempertahankan dan melanjutkan garis dan gaya kerja seperti ini untuk semakin sukses.

Pada kesempatan selanjutnya Pemimpin Revolusi Islam menyampaikan nasehat-nasehat untuk pemerintah.

Nasehat pertama yang disampaikan oleh Imam Ali Khamenei adalah, “Bersyukurlah atas keberhasilan melakukan pengkhidmatan dan melayani masyarakat”, dalam kaitannya dengan hal ini beliau berkata, “Pada langkah pertama, mensyukuri nikmat ini dilakukan dengan melakukan penguatan hubungan dengan Allah Swt, memperbanyak doa, menyampaikan permohonan ampunan, bertawassul, memperlihatkan ketaatan dan kedekatan kepada al-Quran, dan langkah selanjutnya adalah tterus berusaha dan berjihad dalam pengabdian kepada umat.”

Nasehat beliau yang kedua adalah, “Memiliki niat Ilahi dan tulus dan menghindarkan diri dari melakukan pekerjaan dan tindakan-tindakan yang hanya bertujuan untuk pencitraan.”

Dalam hal ini, Imam Ali Khamenei mengingatkan, “Menginformasikan tentang tindakan yang akan diambil tidaklah bertentangan dengan keikhlasan karena hal ini bertujuan untuk meningkatkan harapan masyarakat.”

Pada nasihat ketiga beliau mengatakan, “Teruslah berjalan di tengah-tengah rakyat dan jangan terjebak pada rumor-rumor yang beredar, dan tentu saja harus bersabar ketika berurusan dengan masyarakat.”

Pemimpin Revolusi menganggap kehadiran langsung dan kontinyu yang dilakukan oleh Presiden dan para pejabat pemerintah di tengah-tengah masyarakat memiliki nilai keberkahan dan kebaikan yang tinggi, beliau mengatakan, “Tentunya pemerintahan yang merakyat tidak hanya berarti berada di tengah-tengah rakyat, melainkan harus memiliki perencanaan yang matang dan menggunakan visi, pandangan dan pendapat yang berbeda untuk menarik partisipasi masyarakat dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi dan politik.”

Pada nasehat yang keempat, Imam Ali Khamenei menegaskan perlunya menepati janji dan menghindari penyampaian janji-janji yang tidak terpenuhi karena hal ini akan merusak kepercayaan rakyat.

Dan sebagai nasehat kelima, sembari mengisyaratkan masalah rancangan aksi dan tindakan pemerintah yang komprehensif, beliau menambahkan, “Hati-hatilah jangan sampai kalian tenggelam dengan tugas sehari-hari, dan supaya kalian tidak terjebak dalam masalah ini, maka bergeraklah dengan rencana makro dan komprehensif yang bisa dijelaskan kepada masyarakat.”

Beliau menyampaikan perlunya menentukan skala prioritas sebagai nasehat keenam dan mengatakan, “Kemampuan dan fasilitas pemerintah itu terbatas, oleh karena itu yang diprioritaskan terlebih dahulu adalah tema-tema pentingnya, setelah itu baru mengklasifikasikan sub-sub temanya.”

Beliau juga menekankan bahwa dalam situasi saat ini, yang menjadi prioritas utama masih seputar masalah ekonomi, selanjutnya Pemimpin Revolusi Islam mengatakan, “Tentu saja ini tidak berarti mengabaikan topik lain seperti ilmu pengetahuan, keamanan, kerusakan sosial dan budaya, akan tetapi yang diprioritaskan haruslah sektor ekonomi terlebih dahulu bersama dengan kaitan-kaitan budaya.”

Imam Ali Khamenei menyampaikan beberapa poin terkait masalah-masalah ekonomi sebagai berikut: “Perlunya kesatuan para pengelola ekonomi dan adanya satu pendapat dalam berbagai masalah ekonomi, menentukan skala prioritas dan fokus pada indikator utama dan menindak lanjutinya secara harian oleh Bapak Presiden dan pejabat lainnya.”

Pemimpin Revolusi Islam dalam kaitannya dengan masalah utama pertumbuhan ekonomi mengatakan, “Besarnya inflasi, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, pertumbuhan lapangan kerja, pertumbuhan pendapatan per kapita dan pengurangan kesenjangan strata sosial adalah indikator yang harus diperhatikan secara hati-hati dan terus menerus.”

Pada nasehat berikutnya Pemimpin Revolusi Islam menyebutkan bahwa masalah produksi merupakan masalah paling penting dalam kemajuan ekonomi negara dan menekankan, “Hadapi dengan tegas faktor apapun yang bisa melemahkan produksi.”

Di sektor produksi pertanian, dengan mengacu pada krisis pangan setelah pecahnya perang di Ukraina, beliau menilai bahwa masalah ketahanan pangan menjadi hal yang sangat penting, dan dengan mengingatkan nasehat sebelumnya terkait perlunya swasembada kebutuhan pokok seperti gandum, beliau menambahkan, “Masalah ketahanan pangan merupakan masalah tingkat satu yang tidak boleh diabaikan.”

Terkait dengan produksi industri, sembari mengisyarahkan pada masalah kekurangan modal kerja dalam perputaran unit produksi, beliau menganggap penyediaan modal ini merupakan tugas dan tanggungjawab bank, beliau mengatakan, “Bank Sentral telah memulai kedisiplinan dan waktu yang tepat terkait dengan kontrol keseimbangan bank, akan tetapi harus diperhatikan bahwa pengendalian ini harus diterapkan pada kegiatan bank yang tidak produktif, seperti pembelian tanah, uang logam atau kegiatan-kegiatan perusahaan milik bank, dan fasilitas yang diperlukan untuk unit-unit produksi tidak boleh rusak.”

Saat menyampaikan prioritas-prioritas ekonomi, Pemimpin Revolusi Islam memperhatikan masalah perumahan dan berkata, “Ada banyak ketertinggalan dan keterbelakangan dalam masalah perumahan yang telah menyebabkan kenaikan drastis pada harga dan sewa dimana ini menjadi sumber penderitaan dan kesulitan bagi masyarakat.”

“Pembangunan kilang minyak, penyempurnaan rantai nilai tambah di industri pertambangan dan pencegahan penjualan minyak mentah, penyelesaian jalur vital utara-selatan dan timur-barat untuk meningkatkan kapasitas transportasi internasional serta jalur komunikasi dan transportasi domestik, dan pengembangan penggunaan kapasitas laut yang tak tergantikan, merupakan prioritas-prioritas lain yang ditekankan Pemimpin Revolusi Islam, “Jangan biarkan potensi SDA dan SDM yang besar di negara ini tidak tereksplorasi secara optimal.”

Di akhir pidatonya, Imam Ali Khamenei menekankan perlunya untuk tidak meninggalkan program-program di pertengahan jalan, melainkan diperlukan kesabaran dan ketekunan dalam upaya meningkatkan kerja jihad untuk memecahkan masalah berbagai masalah, beliau mengatakan, “Jika masehat-nasehat ini diikuti, maka akan terbukti bahwa pemerintahan ke-13 benar-benar efisien, aktif dan memecahkan masalah kehidupan masyarakat, yang hasilnya akan menjadi keridhaan Allah Swt dan masyarakat.”

Beliau juga menghargai laporan Presiden dan beberapa anggota pemerintah lainnya dan mengatakan, “Pencapaian ini harus disampaikan kepada masyarakat dengan lebih banyak melalui media pemerintah dan kanal informasi yang bisa dipercaya.”

Sebelum Pemimpin Revolusi Islam berpidato, Presiden dan empat anggota kabinet pemerintahan juga memberikan laporan tentang pendekatan dan langkah-langkah tahun pertama pemerintahan ke-13.

Mengacu pada kondisi negara yang sulit pada bulan Agustus 2022, Hujjatul Islam wal Muslimin Raisi mengatakan, tidak adanya sikap menggantungkan mata pencaharian masyarakat pada kehendak asing, sebagai salah satu tindakan terpenting pemerintah dan mengatakan, “Dalam satu tahun ini kami semakin yakin bahwa ada solusi untuk semua masalah dan tidak ada jalan buntu.”

Presiden menganggap dukungan dan kepercayaan rakyat sebagai modal terbesar pemerintah dan mengatakan, “Mega proyek yang dimiliki oleh pemerintah adalah bagaimana ia mampu memulihkan kepercayaan publik kepada pemerintah dan semua tindakan dilakukan dalam kerangka ini.”

Mengendalikan pertumbuhan inflasi dan likuiditas, membendung Corona, melakukan vaksinasi nasional, tidak meminjam dari bank sentral untuk menutupi defisit anggaran, menciptakan pendapatan baru dan membayar hutang besar yang tersisa dari sebelumnya, menjaga stabilitas cadangan bahan pokok, kunjungan kerja ke berbagai provinsi dengan strategi pemecahan masalah, mengaktifkan sistem elektronik untuk memperbaiki platfrom yang korup, penerapan keadilan terutama dalam RUU anggaran, melakukan perubahan politik luar negeri dan kesimpulan pada visi yang berimbang, serta melakukan promosi perdagangan dan kerja sama dengan negara tetangga adalah salah satu bagian terpenting yang disampaikan oleh Presiden dalam laporannya pada pertemuan ini.

Agha Mukhbir, Wakil Presiden, juga menyebut pengelolaan fluktuasi ekonomi, mengaktifkan investasi domestik, memerangi kemiskinan dan memperluas keadilan sebagai tiga poros utama langkah ekonomi pemerintah pada tahun lalu, kemudian ia mengatakan, “Penggunaan beragam kapasitas negara termasuk 2700 kilometer akses ke laut, tambang dan pertanian adalah salah satu yang menjadi prioritas pemerintah.”

Laporan Kunjungan Kerja ke berbagai propinsi dalam satu tahun terakhir dan proses alokasi sumber daya untuk pelaksanaan keputusan-keputusan pemerintah disampaikan oleh Agha Murtazawi, Menteri Koordinator Bidang Eksekutif, sedangkan penyampaian program pemerintah dan langkah-langkah anggaran, termasuk koreksi pendapatan dan neraca pengeluaran disampaikan dalam laporan Agha Mirqasimi, Kepala Badan Program dan Anggaran serta tak ketinggalan laporan dari Menteri Energi tentang langkah pemerintah di dua sektor perairan dan listrik dalam rangka mengurangi tegangan air dan mencegah pemadaman listrik pada musim panas adalah bagian lain yang dilaporkan dalam pertemuan ini.[EZ]

700 /